Oleh: Garin's | Maret 7, 2023

ISLAMIC CENTRE

Islamic Centre Serambi Mekah Kota Padang Panjang sudah diresmikan penggunaannya pada bulan Februari 2018 yang lalu, ketika pada saat itu bangunan Masjid sudah dapat difungsikan guna dimanfaatkan masyarakat. Masjid ini merupakan bangunan utama diantara beberapa bangunan yang lain dari Master Plan Islamic Centre

Alhamdulillah, kita bersyukur atas nikmat dan karuniaNya kepada kita. Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk menjalani dan menikmati kehidupan ini. Wujud dari rasa syukur itu adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan nikmat dan karunia Allah itu sesuai dengan yang dikehendaki oleh Sang Pemberi Nikmat. Dan dengan cara itu, Allah akan terus menambahkannya untuk kita. Meskipun, kadang  dalam keseharian kita, kita sering lupa dan bahkan ingkar terhadap apa yang diperintahkan oleh Sang Pemberi hidup itu sendiri.  Padahal Allah tak sedetikpun lengah terhadap apa-apa yang kita kerjakan. Apakah itu pekerjaan yang disuruh maupun pekerjaan yang dilarang sekalipun. “Innallaha sami’un bashir”.

Seiring dengan itu, jika kita ingin diakui sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, marilah kita sering-sering berkirim salam serta salawat, seraya bermohon kepada Allah kiranya kiriman ini disampaikan kepada arwah Nabi Besar Muhammad saw, keluarga dan para sahabat serta orang-orang dekat yang berada di jalan Nya.  Muhammad salah seorang manusia pilihan Allah yang jadi Nabi dan Rasul terakhir, yang telah mengabdikan sebagian besar kehidupannya untuk kemaslahatan ummat manusia  di jamannya maupun jaman-jaman sesudahnya, termasuk kita-kita ini.

Meskipun secara langsung kita tidak pernah bertemu dengan Muhammad, Nabi dan Rasul terakhir tersebut, namun dia telah wariskan kepada kita dua pusaka yaitu Al Quran dan Sunnah sebagai pedoman, dengan jaminan penuh bahwa barangsiapa yang berpegang teguh  kepada kedua pusaka warisan itu, niscaya akan selamat dalam menjalani kehidupan dunia bahkan di akhirat kelak.

Kemudian selanjutnya bagaimana dengan aktivitas ‘amaliyah ibadah kita sehari-hari ?

Mari kita jadikan kehidupan kita hari ini sebagai Muqaddimah, pembuka dan penghantar halaman pertama dari rangkaian amal yang lebih baik, inilah tugas kita sejak saat ini detik ini hingga akhir hayat kita. Semoga Allah memanjangkan umur kita semua dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah swt, aamiin.


Tugas kita adalah mengisi waktu yang tersisa dalam hidup kita untuk hari-hari mendatang ini, atau  yang kita sebut dengan masa depan dengan sebaik-baik amal dan perbuatan.

Bagaimana membangun rangkaian amal di masa depan tersebut ?


Ada dua hal yang perlu kita perhatikan; Pertama Iman dan Keyakinan.  Kokohkan iman kita kepada Allah SWT, bersihkan dan murnikan tauhid kita dari kesyirikan, karena itu merupakan pangkal dan pusat segenap kebaikan dan kemuliaan. Laa ilahaillallah muhammadurrasuulullah, tiada Tuhan selain Allah Muhammad utusan Allah. Itulah sahadat, yang mebuka seluruh ruang kebaikan, membebaskan manusia dari belenggu kesesatan, menghadirkan kemuliaan dalam kehidupan.

Rasulullah yang mulia menyampaikan hadis qudsi Allah SWT berfirman “Ucapan tauhid adalah bentengku, siapa saja yang masuk kedalamnya niscaya selamat dari azabku”. Itulah ucapan yang menjadi energi terbesar dalam perjalanan umat manusia dalam bentang sejarah yang panjang, mengeluarkan manusia dari kegelapan akibat kekufuran dan kebodohan menuju cahaya iman dan ilmu pengetahuan.

Kedua Amal dan Karya Nyata, disinilah iman mendapatkan batu ujinya, sekitar 360 kali kata amal yang berarti kerja dan karya disebut dalam Al Quran, dan 69 kali diantaranya disebut bersamaan dengan iman; Innallazina amanu waamilushalihat. Hal ini menunjukkan hubungan tak terpisahkan antara keimanan dan amal perbuatan. Seorang mesti diuji oleh Allah melalui hidup di dunia, ujian itu letaknya disini dan saat ini yaitu di dunia ini.


Alladzi khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, wa huwal ‘azizul ghafuur. (QS. Al-Mulk ; 67 ; Ayat 2. (yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun)


Kita yang saat ini berada di dunia yang fana ini, haruslah punya perhitungan yang cermat untuk memaknai arti keberadaan kita di dunia ini. Sebab pada dasarnya kita semua termasuk dalam kategori yang merugi, kecuali yang beriman dan beramal shalih.  Disamping itu, dunia ini juga merupakan tempat berlangsungnya “ujian-ujian” yang diberikan Allah kepada kita.  Oleh karena itu patut dipahami bahwa dunia yang fana ini sesungguhnya sangat berharga karena hanya dengan lulus dalam kehidupan dunia seorang muslim akan dapat kemulian di akhirat. Lulus didunia adalah manakala kita mampu menghadirkan amal shalih di dalam kehidupan kita yaitu amal perbuatan yang memenuhi keriteria-kriteria 1) Ilahiyah, atau amal perbuatan karena berlandaskan iman, 2) Insaniyah, atau amal perbuatan dalam rangka membawa maslahat bagi manusia serta 3) Akhlakiyah, yaitu amal perbuatan yang memenuhi standar hukum moral dan etika.


Kriteria yang pertama atau Ilahiyah adalah pondasi dari semuannya, dengan adanya landasan iman perbuatan memiliki dimensi ukhrawi, perbuatan yang diorientasikan sebagai ibadah dilaksanakan karena pancaran iman di dada. Kelak di akhirat itulah perbuatan yang akan hadir menjadi pembela kita di hadapan Allah SWT. Nilai ilahiyah juga berarti bahwa perbuatan itu mampu mendekatkan diri kita kepada Allah, mengingatnya setiap saat mengokohkan keyakinan kita kepadaNya dan menyadarkan kita bahwa akhirnya kita semua akan kembali kepadaNya, Ala ilallahi tasirul umur, ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah (QS. 42. Asy-Syura : ayat 53).


Kriteria kedua yaitu Insaniyah juga sangat penting, amal perbuatan kita itu harus memiliki dimensi kemaslahatan dan kemanfaatan bagi manusia termasuk di dalamnya lingkungan masarakat, bangsa dan negara. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.  Artinya kebaikan yang paling tinggi nilainya adalah yang memberi manfaat bagi manusia, sebaliknya perbuatan yang paling buruk adalah perbuatan yang merugikan dan membebani orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Attabrani sahabat Ibnu Umar menceritakan bahwa salah seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan bertanya siapa laki-laki yang paling dicintai Allah dan perbuatan apa yang paling dicintainya?


Rasul menjawab manusia yang dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya dan perbuatan yang paling dicintai Allah salah satunya dengan cara engkau menbuat senang saudara muslimmu membantunya menghilangkan kesusahannya menutupi hutangnya menghilangkan laparnya dan sungguh aku lebih menyukai pada jalan dan menutupi kebutuhan saudaraku dari pada beriktikaf dimasjid ini selama satu bulan. Dan barang siapa yang menahan amarahnya padahal ia bisa menumpahkannya pasti Allah akan menutupi aib-aibnya dan Allah akan memenuhi hatinya dengan kedamaian pada hari kiamat dan barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya pastilah Allah akan memantapkan langkahnya di jalan pada hari dimana banyak manusia tergelincir.

Kriteria yang ketiga adalah kriteria Akhlaqiyah, bahwa dalam islam yang mulia ini adalah akhlak yang utama. Ada standar nilai yang menjadi ukuran dan pedoman dalam beramal dan mengisi kehidupan. Tujuan yang mulia harus ditempuh dengan jalan yang mulia. Dalam Islam mencapai tujuan tidak di perbolehkan dengan menghalalkan segala cara, suatu perbuatan yang istimewa bisa saja tidak ada nilainya, sia-sia manakala kita menempuhnya dengan yang tidak baik, prosesnya cacat moral, atributnya bermasalah dan bertentangan dengan tata nilai islam yang diajarkan Rasul yang mulia.


Maka mari bersama kita inspirasikan diri kita masing-masing untuk menjadi manusia yang lebih baik dalam iman ilmu dana amal, kita pastikan amal perbuatan yang terbaiklah yang kita persembahkan kepada Allah, karena Allah SWT hanya menerima Amal yang terbaik.

Dan diatas segala dosa, kesalahan dan maksiat yang telah terlanjur kita perbuat kepada Allah, marilah kikta bertobat dengan sebenar-benar tobat dan monoh ampunan Nya.

(Ali Imran ayat 133).  Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan ke syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.

Dan tentunya tertumpang pula harapan kita kepada orang-orang beriman dan bertaqwa ini, mudah-mudahan Allah memberi kita berkah.  Sebagaimana dijanjikan oleh Allah dalam surat Al A’raf ayat 96 (Walau anna ahlah quraa…).

Tujuan penciptaan kita di dunia ini adalah untuk beribadah. (Wama khalaqtul jinna wal insa illa li ya’budun). Apakah ibadah mahdah ataupun ibadah ghairu mahdah yang akan kita kerjakan haruslah memenuhi ketentuan sebagaimana yang sudah dijelaskan dan ditetapkan dalam Al Quran dan Sunnah.

Shalat adalah satu diantaranya bahkan utama dari amal ibadah yang harus kita kerjakan.  Dalam melaksanakan shalat ada bacaan-bacaan yang harus kita baca, baik yang wajib maupun ada yang sunat. Bacaan-bacaan itu dalam bahasa Arab. Artinya bacaan yang kita  baca itu haruslah memenuhi kaedah-kaedah dalam bahasa Arab sebagaimana kiat membaca Al Quran. Yang panjang harus dipanjangkan, yang pendek – dipendekkan, yang harus lebih panjang juga harus lebih dipanjangkan. Atau dengan kata lain, dalam membaca bacaan tersebut dengan tartil dan tidak tergesa-gesa.

 

Diriwayatkan dari Ibnu Masud, bahwa ia telah mengatakan, “Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat saja.


Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)


Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling lama dibandingkan dengan orang lain.

Seperti (dalam do’a iftitah…inna shalatii……atau saat duduk antara dua sujud, kita juga membaca do’a….rabbighfirlii, warhamnii….)

Sayang sekali rasanya, kito lah tunggang tunggik sumbayang tiok wakatu nan wajib, ditambah pulo dengan yang sunat. Tetapi ketika kita telusuri dan periksa kembali, mungkin banyak yang belum memenuhi kaedah-kaedah bahasa Arab tersebut. 

Mudah-mudahan ada manfaatnya, ketika kita coba cermati disela-sela waktu kita yang tersisa. Semoga !!!!

Oleh: Garin's | September 18, 2018

MERANCAH JEJAK KE BAITULLAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, dan syukur terpulang kepadaNya. Kemudian salawat dan salam kepada Baginda Nabiyullah Muhammad SAW, Rasul terakhir sebagai uswah yang paripurna.

 

Oleh: Garin's | Juni 5, 2013

“HARI INI BEBERAPA HARI YANG LALU”

Ketika hari ini pada dua ratus enam puluh empat purnama berlalu/Ketika tekad menyatu lalu dibuhul dalam simpul yg tak kan kita lepas/Begitulah, saat demi saat terus berganti/Musim demi musim beranjak meninggalkan ruang dan waktu/Namun waktu itu pula lah yang telah mengantarkan kita pada keyakinan/Bahwa simpul yang terbuhul akan terus dipererat/Agar langkah yang tersisa menjelang waktu itu sampai/Dapat memperteguh tekad yang dirajut/Menghantar kita pada kedamaian yang abadi.

Oleh: Garin's | Mei 22, 2013

Rindu bertemu “RINDU”

Betapa waktu telah menghantarku pada hasrat yang menggebu
Bahkan ruang pun seperti memberi tempat untuk itu
Tetapi rindu tetap saja rindu
Dan rindu itu pula lah yang mendorongku bertemu dengan RINDU

22052013

Panitia Khusus DPRD Kota Padang Panjang menyangkut Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Padang Panjang Akhir Tahun Anggaran 2011 setelah dibentuk seusai Rapat Paripurna Internal DPRD Kota Padang Panjang sudah mulai bekerja sesuai dengan rencana dan target waktu yang sudah dijadwalkan oleh Badan Musyawarah DPRD Kota Padang Panjang.
Kegiatan Rapat Dengar Pendapat/Hearing dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang diawali dengan kegiatan kunjungan lapangan yang dimulai sejak hari Jum’at 12 April 2012 yang lalu.
Selanjutnya akan dilanjutkan dengan kegiatan rapat-rapat rutin yang berlangsung sampai malam hari.

Kegiatan ini dikawal langsung oleh Ketua DPRD Kota Padang Panjang Novi Hendri, SE, MSi. Dt. Bagindo Saidi bersama dengan Sekretaris DPRD Yas Edizarwin, SH.


Harapannya adalah bagaimana kegiatan Pansus ini dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan sebuah rekomendasi terhadap Walikota bagi penyempurnaan kegiatan dimasa-masa yang akan datang.

Siapa yang tak mengenal Mahmoud Ahmadinejad?. Sosok ini begitu sangat dicintai oleh rakyat Iran. Kecintaan rakyatnya terhadap figur Ahmadinejad pun banyak terlukis dari bentuk dukungan rakyat Iran terhadapnya. Segala tindak-tanduk serta sikap yang diambil olehnya pun tak pernah ditentang.

Terlepas dari segala isu, propaganda serta kontroversi dunia barat kepada dirinya sejak lama, namun lagi-lagi Ahmadinejad tetap tak gentar. Dengan lantang ia berani mengambil tindakan, bukan cuma duduk diam dan jadi bahan olok-olokan. Dengan perbuatan ia menyatakan sikap, dan kepada rakyat ia berpihak. Itulah yang membuat rakyat Iran begitu mencintainya.

Pernah suatu ketika Mahmoud Ahmadinejad diwawancarai oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:

“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”

Jawabnya : “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya.”Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Itulah sosok Ahmadinejad, begitu bersahaja sehingga tanggung jawab yang diberikan rakyat Iran kepadanya adalah sebuah amanat penting dari sebuah bangsa yang mesti ia pikul dan memposisikan dirinya sebagai pelayan atas rakyatnya.

Saya memang bukanlah salah seorang pengikut apalagi penggilanya, namun kekaguman saya atas dirinya pun bukan datang dengan sendirinya seperti sebuah pagi yang pasti menyambut matahari, namun kekaguman saya adalah datang karena “pergunjingan” atas dirinya. Lalu saya pun mencoba untuk mencari beberapa literatur tentang dirinya. Pertanyaan terbesar dalam benak saya adalah, ” Mengapa ia begitu dicintai namun sekaligus begitu dibenci oleh dunia?”. Dan pertanyaan saya kini terjawab sudah.

Inilah sosok Ahmadinejad sang Presiden Iran yang katanya begitu ditakuti oleh dunia barat. Foto ini memperlihatkan ia tengah tertidur pulas diatas selembar karpet merah. Karpet yang tak beda dengan karpet yang biasa kita miliki diruang tamu. Sambil berselimut alakadarnya dan sebuah bantal sebagai ganjal kepala.

Dimanakah kita bisa menemukan sosok seorang Presiden yang seperti ini?

 

 


Ahmedinejad adalah presiden Iran yang menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat berharga kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa. Ia berpendapat jika karpet murah lebih mudah dibersihkan.

Ia adalah orang yang menutup ruangan VIP khusus untuk tamu, dan menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 buah kursi kayu, meskipun terlihat sederhana tapi tetap diatur agar tetap terlihat impresif. Dan dibanyak kesempatan ia terlihat tengah bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Di bawah kepemimpinannya, ia meminta menteri-menterinya untuk datang dan menerima sebuah dokumen  yang berisi arahan untuk tetap hidup sederhana karena rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan selalu diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya maka dapat meninggalkan kantor dengan kepala tegak.

 

Dan ini adalah salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Ahmadinejad yang ia umumkan didepan publik saat ia baru menjabat sebagai seorang presiden. Sebuah mobil butut Peugeot 504 keluaran tahun 1977 ditambah sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.

 

Apakah hanya itu saja?. Tidak, kekayaan Ahmadinejad lainnya adalah berupa saldo minimun dari gaji bulanan yaitu sebesar USD$250 ( Rp.2,5 juta). Itu adalah satu-satunya uang pemasukan bagi dirinya, yaitu gaji sebagai dosen disebuah universitas di Iran.

Ia tak mengambil gajinya sebagai presiden, karena Ahmadinejad berpendapat bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Hari-harinya pun tak serta-merta dihabiskan di istana, tapi ia tinggal dirumahnya yang sangat sederhana, diluar pagar istana. Sangat diluar dugaan jika sebuah negara penghasil minyak bagi dunia seperti Iran memiliki presiden yang teramat sangat jauh dari kesan mewah.

 

Dimanakah kita bisa menemukan sosok seorang Presiden yang seperti ini?

Menuju “ruang makan” kepresidenan. Sarapan pagi adalah merupakan salah satu rutinitas Ahmadinejad, namun jangan berharap menemukan perangkat makan yang terbuat dari perak yang mahal,  karna apa yang anda lihat adalah “ruang makan” presiden Iran. Terlihat bahwa Ahmadinejad sedang menikmati sarapan roti keju yang setiap pagi dibuatkan oleh istrinya yang kemudian ia bawa ke kantor dengan menggunakan koper. Ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

 

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, tak seperti Amerika yang memiliki AirForce 1 yang difasilitasi dengan perangkat tercanggih di planet ini, justru Ahmadinejad mengubahnya menjadi pesawat kargo berfasilitas minim tak beda dengan kelas ekonomi agar dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya.

 

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Presiden Iran tersebut bahkan kerap tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk juga Amerika.

Foto ini memperlihatkan sosok Ahmadinejad yang sedang melakukan sholat berjamaah di sebuah masjid di Iran. Sepanjang sholat anda jangan berharap menemukan ia dibarisan depan, karena ia bukanlah orang yang gemar “menunjukan diri” saat tengah beribadah. Anda akan menemukannya di beberapa shaf/baris dibelakang.

Dan yang terakhir adalah foto-foto Ahmadinejad manakala bertamu ke “Rumah Tuhan”.


Ahmadinejad, seorang pemimpin Iran yang terkenal dengan kesederhanaannya. Meskipun ia mendapat undangan dari Raja Abdullah, Raja Saudi, namun ia dengan rendah hati menolaknya. Ia lebih memilih naik haji dengan mobil biasa, yang lebih menakjubkan yaitu dengan mobil bak terbuka (pick-up). Ini bukanlah sekedar cari-cari sensasi untuk mendapatkan simpati publik karena jelas ini bukanlah kali pertama penolakan yang pernah dilakukan oleh pemimpin Iran ini. Penolakan-penolakan fasilitas kenegaraan pun pernah di tolaknya. Hal yang sangat langka yang bisa ditemukan dari seorang pemimpin.

 

 

Lengkap sudah catatan saya mengenai Ahmadinejad, sekarang saya harus kembali ke negeri sendiri dan berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa ditempat dimana saya dilahirkan, figur yang seperti ini hanyalah sebuah dongeng untuk pengantar tidur. Mungkin banyak orang seperti ini disana, tapi tidak disini, di negeri ini..

 

Dari : spektrumdunia.blogspot.com ~ Lintas informasi berita

Oleh: Garin's | November 12, 2011

KEBIASAAN TIDUR PAGI TERNYATA BERBAHAYA

Kebiasaan Tidur Pagi Ternyata Berbahaya

Jumat, 14 Agustus 2009 05:00 Muhammad Abduh Tuasikal Belajar Islam
AddThis Social Bookmark Button
Cetak PDF

Waktu PagiKita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Saudaraku, ingatlah bahwa orang-orang sholih terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur yaitu bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,

“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.

Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :

[1] tidur ketika sangat butuh,

[2] tidur di awal malam –ini lebih manfaat daripada tidur di akhir malam-,

[3] tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan sore-. Apalagi di waktu pagi dan sore sangat sedikit sekali manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu ‘Ashar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.

Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang sholih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rizki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

BAHAYA TIDUR PAGI [1]

[Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan As Sunnah.

[Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush sholih (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.

[Ketiga] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.

[Keempat] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.

Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

[Kelima] Menghambat datangnya rizki.

Ibnul Qayyim berkata, “Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit sholat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat.” (Zaadul Ma’ad, 4/378)

[Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

 


[1] Pembahasan berikut disarikan dari tulisan Ustadz Abu Maryam Abdullah Roy, Lc yang berjudul ‘Tholabul ‘Ilmi di Waktu Pagi’ dan ada sedikit tambahan dari kami.

 

****

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.rumaysho.com

Oleh: Garin's | September 13, 2011

MALAM-MALAM KU

MALAM-MALAM KU

Terus kucoba mengeliat

Meski malamku tak pernah usai

Bangkit dalam kegamangan pagi

Menyisir pantai, semak maupun belukar

Pada malam-malam yang tak pernah usai

Kusaksikan dari perigi mengalir anak sungai

Membasahi jiwa, semangat dan harapan

Dibentangan sajadah

Kucoba tengadah menggantung harap

Masih adakah malam tempat jiwa ini tenang berlabuh ?????

07082004

Semangat dan kemauan disertai kesungguhan dari generasi muda Kampung Panyalai yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Kampung Panyalai ( IPLAI) Nagari Lubuk Pandan Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat, dari dulu sampai sekarang memang tak pernah luntur apalagi pudar.  Kegiatan dan aktivitas berbagai bentuk yang cukup bergengsi dan fenomenal selalu mereka laksanakan. Dan itu sudah berlangsung semenjak dahulu dan (rasanya) tak pernah terputus dari generasi ke generasi. Sebut saja satu diataranya seperti Festival Pop Singer pada tahun 1980 yang lalu. Ketika kala itu orang masih tergagap-gagap dengan kreasi dan teknologi, IPLAI sudah menyelenggarakan acara Festival Pop Singer tersebut untuk tingkat Sumatera Barat. Saat dimana Band Ganto Minang, Band Mariani atau Band Lime Stone amat populer ketika itu. Dari sana muncullah bibit-bibit penyanyi yang cukup berkualitas di kemudian hari. Pada tahun 1983 kembali generasi muda IPLAI Kampung Panyalai mencatat sejarah pula sebagai  juara pertama Festival Vocal Group Kabupaten Padang Pariaman.

Sekarang generasi muda IPLAI kembali mengukuhkan diri sebagai salah satu garda depan dalam berkreasi dan berinovasi dengan berbagai aktivitas yang juga fenomenal, yaitu berupa penyelenggaraan Open Tournament Volley Ball antar klub se Sumatera yang diikuti oleh 21 buah club papan atas di regional Sumatera. Dua puluh satu klub (putra – putri) tersebut adalah bagian Putra.1. Tunas Raflesia Kota Bengkulu, 2. IPMK (Irwan Prayitno – Muslim Kasim) Sumbar, 3. PU Deli Serdang Sumut, 4. Bengkulu Volley Ball Club, 5. P3B Sumatera, 6. Dewan Tani Indonesia Sumatera Selatan, 7. Andalas Sport Pekan Baru Riau, 8. UNP Padang, 9. IPLAI Kampung Panyalai Lubuk Pandan, 10. Astra Siak Riau, 11. BTC Bukittinggi Sumbar, 12. PU Provinsi Lampung. Sedangkan untuk yang putri adalah; 1. Tunas Raflesia Kota Bengkulu, 2. Black Sweet Sumbar, 3. PU Deli Serdang Sumut, 4. Arimbi Kota Jambi, 5. Artha Volley Ball Club Bengkulu, 6. Dewan Tani Indonesia, Sumatera Selatan, 7. JVC Lubuk Linggau Sumatera Selatan, 8. Anjungan Pekan Baru Riau, 9. Malin Deman Padang Sumbar.

Older Posts »

Kategori